Source : macrovector
Assalamualaikum temen-temen,
Konten kali ini kita kembali lagi bahas hal-hal yang berkaitan dengan perpustakaan lagi. Kalo waktu itu, mungkin saya buat konten tentang pengalaman saya saat berkunjung ke Perpustakaan Kemendikburistek, namun kali ini saya akan membahas mengenai jurusan ilmu perpustakaan nih temen-temen. Mungkin disini, masih banyak temen-temen yang masih asing dengan jurusan ilmu perpustakaan bahkan ada yang baru tau juga mungkin hehehe.
Disini saya sebagai mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan semester 5 ingin berbagi pengalaman apa saja sih yang ada di jurusan ini dan apa sih yang dipelajari. Buat yang belum tau gapapa waktunya tepat sekali karena akan kita bahas disini. Letssss goooo🔥
Apa sih ilmu perpustakaan itu?
Jadi, Ilmu perpustakaan adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang pengelolaan informasi dan pengetahuan. Ilmu perpustakaan mempelajari tentang cara pengumpulan, pengorganisasian, perawatan, temu kembali dan penyebarluasan informasi.
Ruang lingkup ilmu perpustakaan
Pada perpustakaan, sumber informasi merupakan unsur yang sangat penting bahkan hal itulah yang menjadi topik utama dari ilmu perpustakaan ini temen-temen. Sumber-sumber informasi ini dapat ditemukan melalui koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan terlepas dari apapun itu bentuknya baik buku, manuskrip, rekaman dll. Koleksi-koleksi ini bisa didapat melalui banyak cara seperti melakukan pembelian, hibah, ataupun pertukaran antar perpustakaan. Nah, biasanya bagian ini erat kaitannya dengan Pengembangan Koleksi.
Setelah koleksi-koleksi tersebut telah dikumpulkan, maka selanjutnya dilakukan pengorganisasian informasi yang bertujuan agar koleksi-koleksi tersebut dapat ditata dan tersusun secara rapih agar nantinya koleksi tersebut dapat ditemukan dengan mudah. Maka dari itu, koleksi-koleksi ini nantinya akan dibuatkan katalog yang berisikan data-data mengenai koleksi yang ada di perpustakaan. Sebelum katalog disusun, kita sebagai pustakawan harus dapat mengklasifikasi penomoran koleksi, serta mampu membuat indeks dan abstrak untuk koleksinya.
Untuk penyusunan katalognya pun juga tidak bisa sembarangan dan harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditentukan dalam Standar Deskripsi Bibliografi. Standar yang digunakan umumnya ada 2 yaitu standar AACR dan RDA. Setelah kita mempelajari standar-standarnya, setelah itu barulah kita mengimplementasikannya dalam praktek penyusunan katalog yang mana bisa dalam berbagai bentuk misal dalam bentuk kartu katalog ataupun katalog online. Kita yang dianggap sebagai calon pustakawan harus memiliki skill juga dalam membuat katalog baik dalam bentuk kartu katalog ataupun katalog online. Nahh untuk melakukan pengatalogan ini dapat dilakukan menggunakan software Otomasi Perpustakaan seperti Slims, Inlislite ataupun yang lainnya.
Setelah koleksi tersebut telah disusun secara rapih dan terorganisir, pastinya dilakukan perawatan dong agar tidak rusak. Nahh, di ilmu perpustakaan ini juga nanti kita diberi wawasan mengenai bagaimana sebuah koleksi disimpan dan resiko-resiko kerusakan yang dapat terjadi pada koleksi. Waktu itu sih, di mata kuliah saya ada studi tur ke sebuah perpustakaan untuk mendapatkan gambaran bagaimana melakukan Preservasi Koleksi untuk mencegah koleksi rusak dan juga tindakan apabila sebuah koleksi rusak.
Selanjutnya, yaitu temu kembali informasi. Maksudnya apa sih? Yaa intinya temu kembali informasi itu bagaimana sebuah informasi dapat ditemukan oleh si pencarinya. Nahh, agar si 'informasi' ini dapat ditemukan kembali, perpustakaan khususnya di zaman sekarang sudah menggunakan Open Access (OPAC) yang termasuk dalam bagian Sistem Otomasi Perpustakaan juga. OPAC ini bisa digunakan pengguna baik di perpustakaan nya langsung ataupun melalui website. Fungsi OPAC ini pengguna bisa melakukan pencarian koleksi yang sedang dicari dan nantinya akan muncul halaman yang berisi data dari koleksi yang dicari beserta nomor dan lokasi dari koleksi tersebut.
Lalu, yang terakhir yaitu penyebarluasan informasi. Perpustakaan sebagai pusat informasi wajib banget buat melakukan penyebarluasan informasi agar semakin banyak yang berkunjung ke perpustakaan. Nahh, maka dari itu terkait dengan penyebarluasan informasi ini juga akan dipelajari dalam mata kuliah Digital Marketing. Dalam matkul ini, kita akan menggunakan dengan berbagai platform yang dapat digunakan sebagai wadah promosi seperti blogger, wordpress, ataupun sosial media lain seperti instagram. Selain itu, kita juga akan belajar bagaimana cara yang efektif untuk melakukan promosi baik dari segi copywriting, menetukan market, dll. Selain itu, kita juga belajar usaha-usaha yang dapat kita lakukan ketika melakukan promosi seperti melakukan SEO, backlink, dan keyword search. Hal ini sangat bermanfaat sekali karena tidak hanya dapat digunakan untuk promosi perpustakaan saja tetapi juga dapat digunakan untuk promosi banyak hal lainnya misal produk - produk yang kita jual.
Kira - kira itu aja sih temen-temen pengalaman yang bisa saya bagikan terkait jurusan ilmu perpustakaan ini. Semoga pengalaman saya ini bisa membuka wawasan temen-temen yang mungkin masih bertanya-tanya tentang jurusan ilmu perpustakaan atau malah mungkin ada temen-temen juga yang masih bingung milih jurusan kuliah tapi tertarik dengan jurusan ilmu perpustakaan HA HA HA HA.
Ya begitulah kalo kata dosen "jika kalian merasa tersesat karena milih jurusan ilmu perpustakaan, sesungguhnya kalian tersesat di jalan yang benar"
Okee sekian konten kali ini jangan lupa ditunggu konten selanjutnya, see u and bye bye👌
Bangga jd anak ipi🤲🏻
BalasHapusOhh ternyata jurusan Ilmu Perpustakaan mempelajari banyak hal ya, tidak hanya soal buku
BalasHapus